Actions

Work Header

Sasuke's Cum Dump

Chapter 4: SCD Chapter 4

Notes:

(See the end of the chapter for notes.)

Chapter Text

Jam telah menunjukkan pukul 02.06 dini hari. Orang-orang telah banyak terlelap dalam tidurnya, tetapi tidak untuk Sasuke dan Sakura. Pergumulan panas mereka sudah berlangsung lebih dari lima jam dan tampaknya tidak akan selesai dalam waktu dekat. Suasana kamar yang tadinya rapi kini sudah terlihat sangat berantakan di sana-sini. Bantal-bantal sofa sudah berjatuhan entah ke mana, meja rias berserakan dan bergeser dari tempat seharusnya, balkon terbuka lebar dengan gorden tidak lagi tertutup. Jangan tanyakan ranjang, sprei acak-acakan dengan beberapa bagian yang tertarik dari kasur, selimut tebal berjatuhan dari samping tetapi masih menyisakan sedikit di atas kasur tersebut, singgasana persenggamaan jantan dan betina yang masih berada di nirvana.  Pendingin ruangan tidak dapat menahan gelegar nafsu dua anak adam, reed diffuser beraroma halus pun tak dapat menyamarkan bau sperma dan cairan kelamin yang sudah tumpah di mana mana.

Suara desahan manja seorang wanita menjadi melodi tersendiri di ruangan itu, sesekali jeritan nikmat terdengar mengiringi bunyi tepukan kulit yang nyaring. Kalimat-kalimat kotor tak beradab turut menyertai kebisingan yang ada seolah dihadirkan dalam satu paket lengkap. Mungkin jika ada yang tidak sengaja menemukan mereka dengan kondisi demikian, mereka tidak akan berhenti dan terus mencari surga dunia melalui kelamin satu sama lain.

Kamar itu menjadi saksi bisu persetubuhan seorang pria dan wanita yang kini tak memakai pakaian sehelai pun hingga keringat deras tampak di masing-masing tubuh molek dan kekar tersebut. Tubuh wanita itu kini bergerak naik turun dengan tangan kanan menggenggam rambut pink panjangnya dengan gaya ponytail seadanya agar tidak menghalangi kegiatan panas yang sedang ia lakukan. Sementara tangan kirinya meremas payudara besar yang menggantung tanpa sehelai benang pun. Matanya terpejam karena nikmat yang dia rasa tapi bibirnya terus mengeluarkan desahan cabul.

Sang pria tidur terlentang di atas sebuah karpet berbulu tebal dengan sebuah bantal yang menyangga kepalanya. Cairan-cairan putih kental dan jejak basah menodai karpet mahal itu di banyak tempat, beberapa ada yang sudah mengering dan ada pula yang masih basah. Tengan kirinya mengusap tubuh sang wanita naik turun di sekitar area pinggang dan pinggul, sesekali ikit meremas payudara atau bokongnya. Tangan yang lain ia tekuk dan letak di bawah kepalanya, seolah memberi kesan bahwa ialah yang berkuasa.

"Ahhh Sakurahhh... kamu cantik bangethh kalau lagi nunggangin aku kayak gini sayanghh," racau pria berambut hitam itu. Sementara wanita yang ia panggil Sakura memberi tatapan manja dari iris hijau memukaunya. Ia semakin mempercepat gerakan pinggul nakalnya.

"Enak sayanghh?? Suka ya liatin aku entotin kamu kayak gini? Hahhh batang kamu nusuk rahim aku dalam banget ohhh shhh Sasukehh."

"Hmmm gede kan kontol aku, kamu sampe ketagihan gini sayang," pria bernama Sasuke tersebut merasa di atas awan. Wanita cantik, goyangan mantap, tubuh molek wanitanya, serta desahan mesum kini menjadi hal yang paling penting baginya. Ia kemudian menggosok-gosok klitoris Sakura dengan jempol kirinya dan berakhir pada Sakura yang menjerit manja dan menjulurkan lidah dengan tatapan sayu yang diberikan pada Sasuke.

Sakura terlihat seperti seorang pelacur binal sekarang, ia menggerakkan pinggul dan pantatnya yang disumpal kontol Sasuke. Gerakan-gerakan maju mundur, meliuk memutar, dan naik turun ia lakukan dengan nafsu yang menggebu-gebu. Mata Sakura menjuling dengan mulut yang membentuk huruf O saat memek basahnya menyentuh dasar kelamin Sasuke.

Gede banget, mentok ugh. Pikirnya.

Cairan cabul mereka sudah bercampur di area penyatuan kelamin keduanya. Beberapa bahkan ada yang sudah kering di rambut-rambut kemaluan Sasuke dan Sakura, sisa orgasme sebelum-sebelumnya. Namun, belum sempat dibersihkan, lendir-lendir baru kini membasahi area tersebut. Tidak hanya itu, bahkan six pack dan v line Sasuke sudah ikut basah dari cairan Sakura yang muncrat.

Wanita pink itu terus memutar pinggulnya dengan gerakan membabi-buta, mencoba membuat tongkat keras yang berada di dalamnya memukul semua area di rahimnya. Sakura merasa sangat penuh karena kontol besar dan sperma Sasuke yang sedang ia tampung. Entah sudah berapa kali Sasuke keluar di dalam hingga perut Sakura menggembung dan tercetak begitu jelas dari luar seperti seorang wanita yang sedang hamil lima bulan. Keperkasaan Sasukelah yang menjadi satu-satunya yang menjaga peju yang begitu banyak tersebut agar tidak keluar.

Tiap kali Sakura ingin mengeluarkan sperma Sasuke, pria itu akan langsung menyumpal lubang itu dengan kontolnya, tidak rela benihnya terbuang langsung. Setidaknya Sakura harus menampung anaknya untuk beberapa jam ke depan pikirnya. Alasan lain ialah Sasuke memiliki fantasinya sendiri sekarang, ia ingin melihat Sakura yang seolah sedang hamil ia setubuhi. Imajinasi tersebut menaikkan gairahnya berkali-kali lipat, ia merasa sangat jantan bisa menggagahi betinanya yang sedang mengandung anaknya sendiri. Dan pemandangan Sakura dengan perut membuncit yang dengan tak tahu malu menggenjot batangnya benar-benar memuaskan Sasuke. Ahh ia akan memberi istrinya hadiah minggu ini karena telah melakukan tugasnya dengan sangat baik.

"Ahnghhh ouhhh Sasukehhh penuh banget sayanghh yes yes yes ouhh. Enak ya memek aku nguleknya? Kamu keras banget di dalam nghh."

"Fuck... lonte mulutnya kotor terus. Yahhh enak sayang kamu pinter banget ngulek kontol aku," balas Sasuke. Kemudian ia membawa kedua tangannya untuk mencengkram pinggul Sakura dan menggerakkannya dengan lebih liar.

"Lihat jalang, perutmu sudah sangat penuh dengan calon-calon anakku sampai seperti wanita hamil, Sakura. Ouhhh fuckhh rahimmu juga terus ngempot. Benar-benar lonte," Sasuke mengatakannya sembari menyeringai pada Sakura. Istrinya kini meremas kedua payudara montoknya sendiri sambil terus mendesah, matanya merem melek keenakan disodok dari beberapa jam lalu dengan berbagai posisi.

"I–iyahh... isi terus perutku dengan spermamu Saskehhh," Sakura kemudian menundukkan badannya dan langsung menyambar bibir Sasuke. Ia memegang kedua sisi wajah prianya sambil terus meliukkan pinggulnya meski tidak secepat tadi. Sasuke membalas ciuman tersebut tak kalah semangat. Ia membantu menggerakkan pinggul Sakura dengan kedua tangan kekar nan besarnya. Gerakan menusuk ke rahim Sakura terlihat sangat cepat hingga wanita itu makin kelojotan di atasnya.

Decakan lidah menambah keributan kamar mereka, keduanya begitu terhanyut dalam gairah membara. Kemudian Sakura menarik kepalanya sedikit untuk meraup udara hingga tercipta benang-benang saliva antara bibirnya dengan Sasuke. Mereka dapat merasakan nafas dan keringat satu sama lain. Lidah Sakura keluar sedikit saat ia masih mencoba bernafas, tetapi Sasuke menjulurkan lidahnya sendiri pada milik istrinya hingga permainan itu terjadi lagi. Keduanya mengecap mulut satu sama lain sembari bertukar ludah.

PLAK

Suara tamparan terdengar, suara tersebut berasal dari tangan Sasuke yang menampar keras pantat Sakura hingga wanita itu mengerang tertahan di sela-sela ciuman mereka. Tubuh Sakura juga menggeliat manja di atas tubuh suaminya, ia dapat merasakan sperma lelaki tersebut berguncang di rahim dan perutnya yang kini membuncit. Ahh... Sakura benar-benar merasa menjadi tempat penampung sperma Sasuke sekarang dengan keadaannya yang menyedihkan.

Manusia-manusia suci di luar sana akan melihat Sakura dengan pandangan menghakimi jika mereka berada di kamar berbau lendir itu sekarang. Sakura juga tahu bahwa sebagian orang akan mengatakan bahwa ia wanita bodoh karena rela diperlakukan seperti itu, bahkan oleh Sasuke, suaminya sendiri. Namun, mereka tahu apa? Jika Sakura ingin menjadi pelacur Sasuke maka itu adalah pilihannya. Mereka tidak tahu saja seberapa nikmat dan perkasa lelaki Uchiha itu dan tidak akan pernah tahu.

"Tch, istri tolol. Mau aja dipake sampe teler begini anjing," makian Sasuke justru semakin menambah rasa gatal di memek Sakura.

"Huum... mau dipake terus sama Sasuke... diperkosa juga aku rela ahh," Sasuke yang tidak sabar segera melingkarkan lengan kokoh beruratnya ke pantat Sakura dan satu lagi ke belakang kepalanya sebelum ia mencoba berdiri.

Sakura terkejut dengan aksi Sasuke, tetapi tidak cukup cepat untuk memeluk pria itu. Pada saat Sasuke berhasil berdiri, Sakura hanya mampu memegang erat kedua bahu kokoh suaminya. Tercipta jarak antara tubuh bagian atas mereka tetapi penyatuan kelamin di bawah sana masih tak terganggu. Sasuke dapat melihat ekspresi Sakura yang keenakan sekaligus lemas setelah melayani nafsu besarnya selama beberapa jam dengan jarak yang tercipta. Kedua lengan Sasuke tetap kokoh memegang tubuh Sakura sementara ia memaju mundurkan pinggulnya ke liang becek Sakura.

Posisi tersebut membuat sebagian cairan sperma dan orgasme Sakura menetes ke karpet bulu, tidak banyak, hanya sisa-sisa yang tertinggal di kulit mereka berdua. Lendir yang terperangkap di dalam masih menghangatkan rahim Sakura, tidak dapat keluar karena disumbat kegagahan Sasuke yang gemuk. Mereka bersetubuh sambil berdiri tanpa melepaskan kontak mata, setidaknya tidak bagi Sasuke. Pria itu terus menatap lapar Sakura yang sesekali terpejam dan menjuling karena tusukan-tusukan kerasnya.

Tangan yang tadinya memegang belakang kepala Sakura kini beralih mencekik kuat wanita itu hingga ia membelalakkan matanya. Bagian paling gilanya adalah... Sakura tidak merasa takut, malah ketagihan dan menginginkan lebih. Ia lihat wajah Sasuke yang mengeras karena nafsu dan kenikmatan yang tercipta sehingga timbul urat-urat di bagian pelipisnya. Pria itu kemudian meludah di mulut Sakura yang terbuka lalu di dekat matanya. Diperlakukan seperti anjing tidak pernah tidak menyenangkan bagi Sakura jika tuannya adalah Sasuke.

"Ahh ohhh mmhhh Saskehh.... enak bangethh ouhh," rengek Sakura dengan pandangan sayu ke suaminya. Tungkai mulus Sakura sudah tidak sanggup melilit pinggang belakang Sasuke, hanya mampu mengapit sisi-sisi samping tubuh besar itu. Kaki Sakura ikut bergoyang seiring tusukan Sasuke yang tidak main-main.

"Yeah?? Hebat kan kontolku? Sampe lemes gini kamu fuckhh becek banget ouhh. Beneran lacur kamu Sakura. Nampung spermaku seolah itu memang tugasmu dan kau menyukainya kan, jalang?" Nada mengejek terdengar jelas di kalimat Sasuke.

Di saat bersamaan, pria raven itu menusuk lubang kenikmatan Sakura dengan keras hingga lidah wanita itu terjulur keluar untuk kesekian kalinya malam ini. Sasuke yang melihat langsung meludah kembali pada mulut Sakura. Kini ia tak lagi mencekik istrinya dan membawa tangan itu ke punggung Sakura, menyelipkan telapak tangannya yang sedikit kasar ke ketiak mulus si pink.

Mata Sasuke melihat sekeliling hingga menemukan jam yang kini menjukkan pukul dua lewat dini hari. Sudah cukup lama ia dan Sakura melepaskan gairah pada satu sama lain. Kemudian mata tajam miliknya menemukan cermin besar yang biasa digunakan Sakura. Sebuah ide terlintas di benaknya sehingga ia berjalan ke depan cermin tersebut, masih sambil menggagahi Sakura. Stamina dan kontrol tubuh Sasuke memang tidak perlu dipertanyakan.

Sementara itu Sakura yang bingung hanya mengikuti apa yang pria itu coba lakukan. Ia sudah tidak terlalu peduli selama memek tembemnya terus dihajar kontol Sasuke. Awalnya Sakura mengira bahwa Sasuke akan menurunkan tubuhnya, tetapi pria itu masih tetap menyetubuhinya setelah berhenti di depan cermin.

"A-ada apa, Saskeh...."

"Tidak ada, aku hanya ingin melihat bayangan kita heh," Sasuke tidak berbohong. Ia memang hanya ingin melihat pantulan dirinya yang kini menggagahi Sakura dalam keadaan berdiri sementara wanita itu terkulai lemas di gendongannya.

Tubuh Sasuke yang tinggi menjulang dan lebar serta dipenuhi otot-otot besar lagi padat begitu memukau. Ia dapat melihat bagaimana tubuh indah istrinya menerima hantaman batangnya di tubuh montok tersebut meski tidak terlihat jelas karena Sasuke hanya dapat menyaksikan pantat bulat besar Sakura dan lekukan pinggul menggodanya di cermin serta bagian belakang tubuhnya. Bagian samping kedua payudara besar Sakura terlihat jelas dari belakang dan dapat disaksikan di cermin, menambah kesan seksi yang membuat Sasuke tak dapat mengalihkan pandangannya dari sana.

Yang ada di pikirannya sekarang ialah fakta bahwa pria bertubuh besar dan kekar sepertinya sedang menyetubuhi wanita berbadan aduhai yang ia sebut sebagai istri. Tubuh Sakura terlihat sangat didominasi oleh pejantan tangguh di pantulan cermin tersebut. Sasuke merasa ia adalah suami yang baik karena dapat memberikan kepuasan kepada Sakura, tidak hanya dalam hal materi tetapi juga kepuasan seksual bahkan di usia mereka yang tak lagi muda.

"Nyahhh sayang aku mau keluar ohhh," desah Sakura tidak tahan lagi. Sasuke yang mendengarnya langsung memompa kontol besar itu dengan membabi buta hingga bunyi becek dan tamparan kulit terdengar jelas.

"Mau keluar hah??? Terima anakku juga dasar lonte binal haus kontol fuckhh."

"YES YES YES MAU SPERMA SASUKE LAGI AHHHH. HAMILI AKU MMHHH," kali ini Sakura berucap cukup keras setelah mendengar perkataan Sasuke.

"Hamil kau, hamil anakku, jalang. Kempotin memek binal itu lagi lacur ouhhh."

" YES YES YEAHH GIVE IT TO ME SASKEHH GIVE IT TO ME. BREED ME DADDY NNGHHH."

"TAKE IT BITCH TAKE IT LIKE A GOOD BREEDING WHORE YOU ARE."

CROOOTTT

Akhirnya sperma Sasuke keluar kembali di rahim Sakura setelah beberapa tusukan kuat dan gerakan kilat. Semburan sperma hangat dan melimpah membuat Sakura orgasme hebat hingga tubuhnya kejang-kejang dan kakinya menekuk sampai menjepit tubuh Sasuke dengan erat. Matanya menjuling ke atas dengan air ludah yang berjatuhan dari mulut hingga dagunya dengan lidah yang terjulur-julur dan desahan kepuasan.

Sasuke merasa jepitan memek Sakura terus meremas kontolnya hingga semprotan sperma kental ia keluarkan dalam jumlah banyak. Hangat, basah, dan lengket memenuhi tubuh mereka. Ia memeluk tubuh Sakura erat sekali hingga rasanya kedua kelamin mereka telah menyatu sepenuhnya. Sakura dapat merasakan pangkal kontol Sasuke karena keseluruhannya telah mentok di rahimnya. Klitoris bengkak wanita itu bergesekan dengan rambut-rambut kelamin kasar dan lebat pejantannya, begitu pula lipatan lembut memeknya. Sensasi itu memperpanjang kenikmatan yang ada sampai-sampai Sakura menangis keenakan di pelukan Sasuke.

Setelah kurang lebih lima menit menikmati orgasme keduanya, Sasuke menjatuhkan dirinya dan Sakura ke ranjang besar mereka. Ia tak melepaskan tubuh Sakura sama sekali dan Sakura tak tampak ingin lepas pula. Bagian kelamin sudah terasa sangat lengket dengan lendir yang terus keluar sedikit demi sedikit. Namun, biarlah itu menjadi urusan nanti karena sekarang baik Sasuke dan Sakura sudah sangat terpuaskan hingga mengantuk. Tanpa mengatakan apa-apa, keduanya sepakat untuk tidur dengan kondisi kotor. Aroma seks terasa sangat menyengat di kamar itu, tetapi biarlah mereka beristirahat terlebih dulu sebelum melihat betapa berantakan perbuatan keduanya ketika terbangun. Semoga saja baik Sarada maupun Satoshi tidak menemukan Mama dan Papa mereka dalam kondisi menjijikkan seperti ini esok hari.

END

Notes:

Finally lol. For my next work, do u guys have any prompt suggestion or fetish/kink perhaps? I already have some prompt draft to execute, maybe later cause this month is a hella ride for a college girl like me, aku ada projek kampus sampai pertengahan agustus mendatang jadi mungkin ga bakal bisa buat dalam waktu dekat. But I'll try my best T____T

See u in next story fellas >__<

Notes:

See you in the next chapter